Total Tayangan Halaman

Jumat, 19 November 2010

Measuring the Effect of CSR on Consumer Behavior part I

Pada tanggal 9-11 November 2010 kemarin, saya bersama team debat Public Speaking Club The London School of Public Relations, Jakarta  (LSPR), mengikuti lomba debat marketing Indonesia Marketing Competition atau lebih dikenal dengan IMOTION yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setiap tahun IMOTION selalu mengusung tema baru, dan tahun ini mereka mengusung tema Measuring the Effect of CSR on Consumer Behavior

Temanya sangat menarik bukan? Measuring the Effect of CSR on Consumer Behavior. Apakah dengan program Corporate Social Responsibility  (CSR) dapat mengubah perilaku konsumen/manusia? Pertama-tama saya akan membahas terlebih dahulu apa itu CSR.

Sebenarnya sampai saat ini definisi dan pengertian CSR sangat beragam sehingga belum ada kata sepakat apa itu sebenarnya CSR. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, mereka mendefinisikan CSR sebagai berikut

Corporate social responsibility is a commitment to improve community well-being through discretionary business practices and contributions of corporate resources.

Kalau definisi CSR menurut seorang mahasiswa bernama Daniel Moningka, CSR itu merupakan sebuah komitmen tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders yang dilakukan secara berkelanjutan  (sustainibility) dan memiliki Key Performance Indicator yang dapat diukur.

Disini kita harus membedakan antara SHAREHOLDERS dan STAKEHOLDERS

SHAREHOLDERS adalah pemegang saham dalam sebuah perusahaan, baik mayoritas maupun minoritas, biasanya berada diluar perusahaan.

STAKEHOLDERS adalah semua orang yang terlibat dengan perusahaan, mulai dari pemegang saham, CEO, Manager, karyawan, satpam, cleaning service, distributor, dan yang terpenting yaitu konsumen. Pokoknya orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan disebut dengan stakeholder.

Jadi SHAREHOLDER merupakan bagian dari STAKEHOLDER.

Kemudian ada kata sustainibility atau berkelanjutan, yang mengartikan bahwa CSR itu harus dilaksanakan secara berkelanjutan, jadi bukan hanya sesekali.

Key Performance Indicator  (KPI) atau indikator performa yang dapat diukur. Sehingga perusahaan memiliki parameter untuk mengukur keberhasilan CSR mereka.

end of part I

Kamis, 18 November 2010

Welcome to DamnMarketing!

Hi Marketers! Perkenalkan nama saya Daniel Moningka atau biasanya orang memanggil saya dengan panggilan DM, seorang mahasiswa yang suka sekali terhadap hal-hal yang berbau Marketing. Padahal saya mahasiswa jurusan Public Relations di The London School of Public Relations, Jakarta. Toh, Public Relations (PR) juga merupakan salah satu tools dari Marketing Mix yang terdapat didalam 4P's, Product, Price, Place, dan Promotion, dan PR terdapat didalam Promotion (Mix). Inilah yang memperlihatkan Connection between Marketing & Public Relations. Di blog ini saya akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Marketing. Saya senang sekali bisa berbagi ilmu dan berdiskusi bersama dengan marketer lainnya. Untuk kedepannya sih saya berharap blog ini dapat membantu teman-teman yang ingin mengetahui lebih dalam tentang dunia marketing dan dapat menjadi media diskusi mengenai kasus-kasus Marketing terkini. So, just enjoy the blog!

Catatan : First post blog ini disengajakan pada tanggal 18 November 2010 karena tokoh Marketing favorit saya, Pak Hermawan Kartajaya berulang tahun pada tanggal 18 November. Happy Birthday Sir!